“Semua produk wisatanya sudah ada di Penyengat, tinggal bagaimana masyarakatnya mengelola dengan baik. Mulailah dari kebersihan lingkungan sendiri, khususnya di lokasi objek wisata yang diandalkan warga setempat,” ujar Salman.
Apalagi, di 2023 ini, jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Penyengat mencapai 3-4 ribu orang setiap bulannya.
Baca Juga: Akibat Mabuk dan Tinggal Pergi, Seorang Pria Nekat Membakar Kamar Kos Korban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karenanya, ia mengajak pengelola homestay, pokdarwis, terutama organisasi pemuda Penyengat (OPP) sebagai ujung tombak untuk bersama-sama bergerak menjadiakan wisata Pulau Penyengat sebagai destinasi unggulan nasional.
“Ayo sama-sama kita bergerak berbuat untuk daerah kita. Jadilah lebih kreatif dan peduli terhadap lingkungan demi memajukan pariwisata di kota Tanjungpinang,” ucap Salman.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi selama dua hari oleh dua orang narasumber berkompeten dari Politeknik Bintan Cakrawala (PBC) Lagoi yakni Satwoto Dwi Admojo dan Hendrikus.***
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya