Religi

Inilah 4 Wali Agung Allah yang Terkenal di Seluruh Penjuru Dunia

844
×

Inilah 4 Wali Agung Allah yang Terkenal di Seluruh Penjuru Dunia

Sebarkan artikel ini
4 Wali Agung Allah di Dunia (foto. Ist)

RELIGI (HMK) — Di dunia terdapat banyak sekali wali Allah, namun ada 4 Wali Agung Allah yang Terkenal di Seluruh Penjuru Dunia.

Dalam pemahamannya istilah wali kutub, wali ghauts, tidak pernah ada dalam Islam. Pasalnya, segala yang ghaib pasti telah dijelaskan Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam.

Tidak ada peluang bagi manusia untuk mengetahui hal ghaib selain melalui penjelasan Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam.

Istilah wali qutub dan wali ghauts dikatakan hanya ada dalam mitos ajaran sufi. Lalu apa itu wali qutub menurut mereka?

Menurut aqidah sufi, wali adalah sosok yang ditunjuk oleh Allah dengan berbagai keistimewaan yang dia miliki.

Terlepas dari apa pun amalnya, sifatnya dan karakternya. Orang bisa saja jadi wali, sekalipun dia tidak memliki karakter layaknya orang soleh.

Baca Juga: Ini Penjelasan Tentang Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw

Mereka juga mengakui bahwa ada wali yang bisa mengatur alam. Bahkan ada yang bisa menciptakan dengan ucapan: Kun, fayakun. Rinciannya, 4 wali bertugas menahan alam semesta.

Mereka ada di empat penjuru arah. Yang mereka sebut dengan wali autad. Berikut ada 4 Wali Allah yang diyakini menjadi Wali Allah yang telah tersohor ke seluruh penjuru dunia :

4 Wali Agung Allah

1. Syaikh Abdul Qodir Al Jaelany

Beliau pernah berkata “Kakiku ada diatas kepala seluruh wali.” Menurut Abdul Rahman Jami dalam kitabnya yang berjudul Nafahat Al-Uns.

Bahwa beberapa wali terkemuka diberbagai abad sungguh-sungguh meletakkan kepala mereka dibawah kaki Syaikh Abdul Qadir al-Jilani.

2. SyaikhAhmad Ar-Rifa’i

Sewaktu beliau pergi Haji, ketika berziarah ke Maqam Nabi Muhammad Saw, maka nampak tangan dari dalam kubur Nabi bersalaman dengan beliau dan beliau pun terus mencium tangan Nabi SAW yang mulia itu.

Kejadian itu dapat disaksikan oleh orang ramai yang juga berziarah ke Maqam Nabi Saw tersebut. Salah seorang muridnya berkata

“Ya Sayyidi! Tuan Guru adalah Quthub”. Jawabnya; “Sucikan olehmu syak mu daripada Quthubiyah”. Kata murid: “Tuan Guru adalah Ghaus!”. Jawabnya: “Sucikan syakmu daripada Ghausiyah”.

Baca Juga: Berwudhu Itu Mudah loh, Yuk simak Ulasannya

Al-Imam Sya’roni mengatakan bahwa yang demikian itu adalah dalil bahwa Syaikh Ahmad al-Rifa’i telah melampaui “Maqamat” dan “Athwar” karena Qutub dan Ghauts itu adalah Maqam yang maklum (diketahui umum).

Sebelum wafat beliau telah menceritakan kapan waktunya akan meninggal dan sifat-sifat hal ihwalnya beliau. Beliau akan menjalani sakit yang sangat parah untuk menangung bilahinya para makhluk.

Sabdanya, “Aku telah di janji oleh Allah, agar nyawaku tidak melewati semua dagingku (daging harus musnah terlebih dahulu). Ketika Sayyidi Ahmad Al-Rifa’i sakit yang mengakibatkan kewafatannya.

Beliau berkata,“Sisa umurku akan kugunakan untuk menanggung bilahi agungnya para makhluk. Kemudian beliau menggosok-ngosokkan wajah dan uban rambut beliau dengan debu sambil menangis dan beristighfar .

Baca Juga: Bacaan Niat, Tata Cara Salat Tarawih dan Witir saat Ibadah di Rumah selama Ramadhan 1441 H

Yang dideritai oleh Sayyidi Ahmad Al-Rifa’i ialah sakit “Muntah Berak”. Setiap hari tak terhitung banyaknya kotoran yang keluar dari dalam perutnya.

Sakit itu dialaminya selama sebulan. Hingga ada yang tanya, “Kok, bisa sampai begitu banyaknya yang keluar, dari mana ya kanjeng syaikh. Padahal sudah dua puluh hari tuan tidak makan dan minum.

Beliau menjawab, “Karena ini semua dagingku telah habis, tinggal otakku, dan pada hari ini nanti juga akan keluar dan besok aku akan menghadap Sang Maha Kuasa.

Setelah itu ketika wafatnya, keluarlah benda yang putih kira-kira dua tiga kali terus berhenti dan tidak ada lagi yang keluar dari perutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *