Mojokerto – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional dan modern pada hari Rabu (6/7).

Sejumlah pasar yang disidak di antaranya adalah Pasar tradisional Tanjung Anyar, Pasar Prajurit Kulon, dan sebuah supermarket berlokasi di Jalan Benteng Pancasila.

Sidak ini dilakukakan bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta perwakilan Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda), dimaksudkan untuk memantau ketersediaan dan mengecek harga dari sejumlah bahan pokok.

“Untuk ketersediaan tidak ada masalah, tapi ada beberapa bahan pokok yang harganya mengalami peningkatan,” ungkap Gaguk ketika melakukan sidak di Pasar Tanjung. Lebih lanjut, ia menyebutkan sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya adalah cabai kecil, cabai merah, dan bawang merah.

“Sejauh ini, salah satu indikasi kenaikan cabai merah adalah karena ketersediaan stok di tempat yang biasa tidak memenuhi. Sehingga pedagang harus mengambil di tempat lain yang lebih jauh. Nah ini berdampak pada transportasinya,” ujar Gaguk.

Selain itu, didapati penurunan drastis terhadap permintaan daging sapi. Hal tersebut diduga besar karena maraknya kemunculan wabah Penyakit baru yaitu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Alasannya, konsumen takut jika daging yang dibeli adalah daging hewan ternak dengan terindikasi penyakit PMK yang kemudian dapat berpengaruh pada kesehatan mereka.

Menanggapi hal tersebut, Gaguk menegaskan jika ketakutan tersebut tidak benar. “Kepada seluruh masyarakat, bahwa sebetulnya, adanya penyaki mulut dan kuku ini tidak akan memberikan dampak kepada yang menonsumsi, ketika itu dimasak atau direbus dengan benar. Direbus dengan suhu 100 derajat celcius selama 30 menit” ujarnya.