Rentan diteror, KPK didorong bentuk unit keamanan seperti SWAT

Avatar of Administrator

- Redaktur

Minggu, 16 April 2017

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HARIAN MEMO KEPRI, JAKARTA – Peneliti Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho menganggap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu membuat unit keamanan khusus yang independen. Unit tersebut nantinya bertugas mengawal dan mengamankan personel di KPK agar kejadian seperti yang dialami penyidik KPK Novel Baswedan tak terjadi lagi. Diketahui, Novel disiram air yang diduga air keras di bagian wajah oleh orang tak dikenal yang menyebabkan penglihatannya terganggu. “Belajar dari kejadian upaya teror terhadap KPK selama hampir 14 tahun terakhir, maka sudah seharusnya KPK punya unit keamanan tersendiri (guardian of KPK),” ujar Emerson melalui keterangan tertulis, Jumat (14/2017). Unit tersebut, kata Emerson, dibentuk untuk melepaskan ketergantungan masalah keamanan di KPK dengan pihak lain, seperti kepolisian. Ia mencontohkan tim SWAT yang melengkapi Kepolisian Amerika. “Mereka direkrut dan dilatih secara khusus dan bahkan dapat dipersenjatai,” kata Emerson. Emerson mengatakan, unit keamanan KPK nantinya bertugas sebagai pengawal penyidik, pegawai, dan pimpinan KPK dalam kondisi khusus. Kemudian, tim tersebut juga melakukan operasi senyap atau pengamanan untuk membantu tugas-tugas di bidang penindakan, termasuk operasi tangkap tangan. Selain itu, tim juga mengusut dan bisa menangkap pelaku teror terhadap KPK. Emerson menekankan, KPK harus merekrut sendiri anggota tim keamanan tersebut. “Sehingga memiliki loyalitas terhadap KPK, bukan ke instansi lain,” kata Emerson. (CR003/kompas.com)

Baca Juga :  Polsek Tanjungpinang Barat Cek Harga dan Ketersediaan Minyak Goreng

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berita Terkait

Tim Advokat Wawasan Hukum Nusantara Bersama Ahli Waris Tempuh Jalur Hukum Terhadap Kecelakaan Kerja di Kapal MT TIVY GOLD
Gugur Saat Selamatkan Wisatawan, Bripka Aditya Munartono Terima Penghargaan Dari Kapolri
Wujud Kepedulian Beragama, WHN Bersama Yayasan Wiyata Hati Nusantara Kunjungi Panti Asuhan Karena Hati
Ajukan MoU, Wawasan Hukum Nusantara Sambangi Kantor KPK
WHN dan KPK Selenggarakan Webinar dengan Tema Pencegahan dan Penanganan Korupsi
Kehilangan Sosok Ayah Pada Semester Akhir, Mahasiswi Universitas Kuningan Dapat Bantuan Beasiswa Dari WHN
Ketua Umum WHN Angkat Bicara Soal Gus Miftah
Kanwil Kemenkumham Babel Sosialisasi Golden Visa Kepada Perusahaan

Berita Terkait

Sabtu, 11 Januari 2025 - 18:20 WIB

Tim Advokat Wawasan Hukum Nusantara Bersama Ahli Waris Tempuh Jalur Hukum Terhadap Kecelakaan Kerja di Kapal MT TIVY GOLD

Jumat, 10 Januari 2025 - 15:00 WIB

Gugur Saat Selamatkan Wisatawan, Bripka Aditya Munartono Terima Penghargaan Dari Kapolri

Selasa, 31 Desember 2024 - 19:28 WIB

Wujud Kepedulian Beragama, WHN Bersama Yayasan Wiyata Hati Nusantara Kunjungi Panti Asuhan Karena Hati

Rabu, 18 Desember 2024 - 21:15 WIB

Ajukan MoU, Wawasan Hukum Nusantara Sambangi Kantor KPK

Rabu, 18 Desember 2024 - 20:54 WIB

WHN dan KPK Selenggarakan Webinar dengan Tema Pencegahan dan Penanganan Korupsi

Berita Terbaru