Nasional – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo direncanakan akan melakukan kunjungan kerja ke Rusia dan Ukraina untuk bertemu Kepala Negara kedua Negara tersebut yakni Vladimir Putin dan Volodymyr Zelenskyy Pada akhir Bulan Juni ini, Jumat ( 24/06 ).

Sebagai Presiden G20 dan anggota the Champion Group of the United Nations’ Global Crisis Response Group (GCRG), tujuan dari kunjungan Jokowi itu adalah untuk Misi Perdamaian dan Kemanusiaan.

Namun begitu, dalam kunjungannya Jokowi bakal diberikan pengamanan super ketat dengan 39 orang pasukan khusus mengingat kedua negara antara Rusia dan Ukraina saat ini sedang konflik.

Dilansir dari situs detikNews.com Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen Tri Budi Utomo mengungkapkan sejak beberapa Minggu lalu Paspampres telah melakukan latihan intensif guna persiapan pengamanan Jokowi dan telah menyiapkan tim penyelamatan khusus.

“Terkait dengan bagaimana kira kira kegiatan ataupun kejadian apa yang harus kita antisipasi kita sudah latihan. Contohnya penyelamatan dari kereta api, penyelamatan di stasiunnya sendiri, di jalannya seperti apa, meng-escape beliau itu kita sudah latihan, itu dari teknisnya,”

“Kemudian dari personel kami juga sudah menyiapkan tim penyelamatan yang biasanya pada saat kegiatan tertentu kita tidak membawa, khusus ini kita membawa personel tersebut dengan menggunakan pakaian nantinya rencananya akan menggunakan PDL (pakaian dinas lapangan_ red) TNI. Tapi untuk main group-nya kita sendiri, tetap penyelamatan dengan meng-cover beliau secara langsung. Nanti kalau seandainya matan punya tugas masing-masing. Itu juga sudah kita siapkan, matan 10, main group-nya sendiri itu ada 19, kemudian advance-nya 10 nanti yang akan berada di sana, memang kita sudah bagi,” papar Tri.

Dirinya melanjutkan untuk perlengkapan penyelamat sudah disiapkan oleh Paspampres sendiri seperti helm, rompi. Sisi lain pihak Pemerintah Ukraina telah memberikan izin penggunaan senjata Laras panjang serta amunisi tidak terbatas dalam mengawal Jokowi.

“Perlengkapan pun kita sudah siapkan helm, rompi yang kemungkinan kalau memang berkenan digunakan untuk kegiatan di sana kita juga sudah siapkan semuanya. Untuk senjata yang biasanya kita tidak menggunakan senjata laras panjang dari pihak Ukraina juga sudah memberi kita keleluasaan untuk membawa senjata laras panjang sesuai dengan jumlah personel Paspampres kita dengan amunisi yang tidak terbatas,” pungkas Tri.