HARIAN MEMO KEPRI, JAKARTA – Selama Orde Baru, ada dua profesi yang konon tak boleh disentuh oleh mereka yang beretnis Tionghoa. Menjadi pegawai negeri sipil atau tentara. Itulah sebabnya, mereka umumnya memilih menjadi pedagang sebagai profesi. Tapi cerita itu tak sepenuhnya benar. Nyatanya, ada sejumlah warga keturunan Tionghoa yang dengan cara dan tekadnya sendiri sengaja mendarmabaktikan diri menjadi tentara. Bahkan beberapa di antaranya mencapai jenjang kepangkatan hingga jenderal. Berikut beberapa perwira Tionghoa yang mencapai jenjang kepangkatan tinggi seperti dihimpun dari berbagai sumber: 1. LAKSAMANA MUDA TNI JHON LIE ( LIE TJENG TJOAN / TJAHJA DANIEL DHARMA) Pahlawan nasional ini lahir dengan nama asli Lie Tjeng Tjoan pada 9 Maret 1911 di Manado, Sulewesi Utara (Sulut), dan meninggal dunia pada 27 Agustus 1988 di Jakarta. Ia berdinas di TNI AL sejak tahun 1945 hingga 1966 dengan pangkat terakhir Laksamana Muda (Laks da) setingkat Mayor Jenderal (Mayjen). 2. BRIGADIR JENDERAL TNI TEGUH SANTOSA ( TAN TIONG HIEM) Alumnus Akademi Militer Nasional 1963, Korps Peralatan. Jabatan terakhir adalah Wakil Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Darat (1993-1995). 2. MAYOR JENDERAL TNI ISKANDAR KAMIL (LIEM KEY HO) Alumnus Akmil 1964, kini menjadi hakim agung. Dia pernah menjadi Kepala Badan Pembinaan Hukum TNI. Pada Agustus 2006, Iskandar menghukum mati enam dari delapan terdakwa kasus penyelundupan heroin seberat 8,2 kilogram dari Bali ke Australia, yang dikenal dengan sebutan Bali Nine. Juga menghukum mati Hengky Gunawan pemilik pabrik narkotik di Surabaya. 3. BRIGADIR JENDERAL TNI TEDDY YUSUF (HIM TEK JI) Lulusan Akmil 1965 ini pernah menjadi Wakil Komandan Batalion Infanteri 507 Kodam V Brawijaya, Komandan Detasemen Tempur RTP 16 di Timtim, Komandan Kodim 0503 Jakarta Barat, Asisten Perencanaan Kodam IV Diponegoro, Komandan Korem 131 Santiago, Manado. Terakhir, anggota Fraksi ABRI di Dewan Perwakilan Rakyat (1995-1999). Kini dia aktif di Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia. 4. MARSEKAL PERTAMA TNI IR. BILLY TUNAS, MSC (KOH LIE TJI) Lulusan Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara ke-30 dan Naval Post Graduate School 1978. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahanan (1992-1993). 5. BRIGADIR JENDERAL TNI PAULUD PRANANTO ( TJHIN KHO SYIN) Alumnus Akmil 1970 ini pernah melanjutkan studi di US Naval Post Graduate School dan lulus pada 1990. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Pusat Data dan Informasi Departemen Pertahanan (1999-2002). 6. LAKSAMANA PERTAMA TNI INDARTO ISKANDAR (SIONG ING) Alumnus Akademi Angkatan Laut 1971, seangkatan dengan mantan Menteri Perhubungan Laksamana Madya Freddy Numberi. Pernah bersekolah di US Naval Post Graduate School, Monterey, California, 1996. Pernah menjadi Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Departemen Pertahanan. 7. MAYOR JENDERAL TNI DR. DANIEL TJEN, SPS Kini menjabat Kepala Pusat Kesehatan TNI. Menjadi anggota TNI melalui Sekolah Perwira Militer Wajib ABRI, 1984. Daniel pernah bertugas di Timor Timur selama enam tahun. Lalu masuk ke Kostrad, dan bertugas di lingkungan Kodam III Siliwangi. 8. LETNAN JENDERAL TNI KUNTARA Alumnus Akademi Militer 1963 ini seangkatan dengan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Wismoyo Arismunandar, mantan Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman, dan mantan Pangdam Udayana Letjen Sintong Panjaitan. Kuntara turut dalam Operasi Woyla untuk membebaskan para sandera dalam pesawat Garuda Indonesia yang dibajak di Bangkok, Thailand, 1981. Selain menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus 1988-1992, dia pernah menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat pada 1992-1994. 9. MARSEKAL PERTAMA TNI SURYA MARGONO ( CHEN KE CHENG) Lelaki kelahiran Mempawah, Kalimantan Barat, 5 Desember 1962, ini merupakan lulusan Akabri Udara pada 1987. Fia batu diangkat menjadi salah satu Perwira Tinggi di Badan TNI Angkatan Udara, Dia terlahir dari pasangan Bong Chiukhiun (ibu) dan Tjhin Bitjung (ayah). Sebelum menjadi Atase Pertahanan di KBRI Beijing, Cina, sejak 10 September 2009, kariernya banyak dihabiskan di Angkatan Udara dan Bais (Badan Intelijen Strategis) MABES TNI. (Sumber : Wikipedia)