HarianMemoKepri.com, Nasional – Dipicu lantaran tak mampu memberi sinamot (uang mahar) sebesar Rp 10 juta, Erwin Syahputra (23), warga Jalan Agus Salim, Gang Tebu, Kecamatan Kisaran Timur, ini sering berbicara sendiri. Belakangan, dia nekat memutuskan alat kelaminnya dengan cara memotongnya. Walhasil, dia pun harus segera dilarikan ke RSU Haji Abdul Manan Simatupang, Kisaran, guna mendapat penanganan serius dari medis. Informasi dihimpun, pria ini mengenal wanita pujaan hatinya saat masih bekerja di Aek Kanopan. Setelah saling menaruh hati, keduanya pun sepakat untuk melangsungkan pernikahan. Namun belakangan timbul permasalahan. Pihak keluarga wanita meminta mahar sebesar Rp 10 juta. “Kami tak sanggup memberi mahar sebesar itu karena kehidupan kami serba pas-pasan, jadi lamaran terpaksa kami batalkan,” terang Yusriani Saragih, ibu korban, di Ruang Mawar RSUD Kisaran, Minggu, (17/12). Lanjut wanita yang baru jadi janda setelah bercerai dengan suaminya berinisial S (53) itu, awalnya putra bungsu dari 3 bersaudara hasil pernikahannya dengan S, bekerja sebagai buruh bangunan di Awk Kanopan, sekitar tahun 2012 lalu. Saat itulah Ewin berkenalan dan akhirnya pacaran dengan AL. Singkatnya, Ewin meminta keluarganya untuk meminang AL. Meski dengan ekonomi pas-pasan, niat Ewin langsung mereka realisasikan. Apa daya, saat pertunangan berlangsung, keluarga AL meminta mahar Rp 10 juta. Dengan berat hati, permintaan keluarga calon besannya itupun tak bersambut. “Sejak itu, si Ewin jadi seperti orang linglung. Sudah banyak orang pintar yang kami minta tolong, ada 15 orang, tapi semua nggak sanggup” “Parahnya 2 tahun ini. Kalau bicara biasa saja, malah semalam baru saya suruh beli cabai untuk masak indomie dia mau” “Yang susah itu dia kalau BAB sama kencing suka di celana, tapi ganggu orang nggak mau,” ucap wanita asal Kabupaten Simalungun ini dengan raut sedih. Lebih menyedihkan lagi, wanita yang kesehariannya sebagai tukang urut keliling ini mengaku suaminya S, selingkuh dengan wanita yang berstatus istri orang, tak lain tetangganya sendiri. “Saya nggak ada saudara di sini. Saya cerai karena suamiku selingkuh sama tetanggaku sendiri” “Sudah lama aku tahu, tapi kupendam. Makanya saya minta cerai. Tapi sebulan lalu terpaksa kubuka” “Orang kampung ya jadi tahu. Bertetangga pun kami sama perempuan itu, lakiknya tukang becak” “Padahal perempuan itu anaknya udah kawin semua, cucunya tiga,” terang warga Jalan Marah Rusli Gang Tebu Kelurahan Mutiara ini sembari menggenggam lengan Ewin. Diakui Yusriani, sebelum kejadian naas ini, Ewin sekitar 3 minggu lalu juga sudah melakukan hal serupa. “3 minggu lalu ujungnya, sekarang habis. Kemaren ya di obati gitu aja, karna nggak ada duit. Ini aja saya dibantu kepling” “Bapaknya sudah tahu, tadi datang juga ke sini. Tapi mungkin takut dia bertanggungjawab, begitu masuk kamar rawat dia langsung kabur” “Saya tahu pas pulang ngusuk, tetangga udah rame di rumah. Dia pas di rumah sendiri” “Kira-kira Pukul 16.00 WIB tadi. Saya liat udah banyak darah di lantai, dinding pun banyak darahnya, belum dibersihkan adeknya,” imbuhnya. Untuk itu, Yusriani berharap ada pihak yang membantu biaya pengobatan putranya itu. “Kalau nggak ada pak kepling, saya juga bingung tadi” “Masih diurus BPJS sama pak kepling barusan” “Ya kalau ada yang mau bantu saya terima, karena saya nggak ada keluarga di sini, saya perantau,” sambungnya. Terpisah, seorang perawat rumah sakit yang ditanya mengenai keadaan korban, membenarkan bahwa alat kelamin pria tersebut telah putus total. “Iya bang, pasien yang kemaren juga” “Tapi kemarin cuma ujung, sekarang habis total, kandas,” katanya di ruang IGD RSUD Kisaran.(Red/jurnalx)