TANJUNGPINANG– Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Kelautan Perikanan Pertanian Kehutanan dan Energi (KP2KE) Kota Tanjungpinang berencana membuka kebun pertanian bawang merah dan cabe merah. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan Kota Tanjungpinang dengan daerah luar. Karena selama ini dua komoditi tersebut didatangkan dari luar daerah Kepri. Kepala Dinas KP2KE Adnan mengatakan rencana pembukaan kebun cabe dan bawang itu juga bertujuan menekan angka inflasi di Kota Tanjungpinang. Karena inflasi selama ini sebagian besar disumbang oleh dua komoditi tersebut. “Untuk lokasi kita pinjam pakai dari lahan-lahan kosong yang belum diolah. Kan di Tanjungpinang masih banyak. Rencana tersebut mungkin bisa direalisasikan 2017,” katanya, Sabtu (10/12). Menurutnya, pekerja pengolahan lahan pertanian tersebut nantinya akan memberdayakan masyarakat. Namun tetap dibawah pembinaan petugas Dinas KP2KE. Dia yakin, bila ditekuni dan diseriusi, pertanian cabe dan bawang tersebut bisa sukses. Sedangkan untuk pemasaran produk hasil pertanian tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB). Saat ini untuk mengendalikan harga cabe merah di pasaran, BUMD masih mendatangkan cabe dari Yogyakarta. Kemudian cabe tersebut dijual langsung ke konsumen dengan harga tidak terlalu mahal. Cara tersebut dianggap masih efektif untuk menekan angka inflasi. “Kita juga dorong petani lokal untuk mulai menanam komoditi tersebut. Alhamdulillah sudah ada yang mulai, dan hasilnya juga bagus,” katanya. sumber : Tribun Batam