HARIAN MEMO KEPRI, JAKARTA – Derasnya laju gula rafinasi hasil impor yang dilakukan oleh pemerintah, tidak hanya berdampak kepada laju bisnis pabrikan gula dan petani di Indonesia. Melainkan, memiliki dampak yang sangat bahaya bagi kesehatan manusia jikalau gula tersebut dikonsumsi. Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro mengatakan, gula rafinasi itu hanya di peruntukan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman saja. “Jangan berikan keluarga anda gula rafinasi, karena itu berbahaya. karena gula itu untuk industri makanan minuman,” kata Ismed kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Sabtu (18/2017). Ismed menambahkan, gula rafinasi memiliki kandungan diabetes yang sangat tinggi jika dibandingkan gula hasil produksi dari tumbuhan tebu. Gularafinasi yang memiliki momok putih merupakan salah satu daya pikat agar masyarakat mengonsumsinya. “Kalau langsung dicampuri ke dalam teh, potensi diabetesnya tinggi sekali, jangan mengonsumsi gula dari putihnya saja,” jelasnya. Oleh karenanya, Ismed berharap agar masyarakat teliti dalam mengonsumsi gula, menurutnya berbasis tebu lebih sehat dibandingkan gula rafinasi yang memiliki momok putih. “Lebih sehat yang agak kecoklat-coklatan itu yang sebenarnya gula sehat,” pungkasnya. (sumber : liputan6 com)