Ia juga menekankan bahwa perubahan dalam politik, ekonomi, dan teknologi terus berkembang secara dinamis dan semakin kompleks. Selain menciptakan dimensi dan bentuk peperangan baru, perkembangan tersebut juga membawa dampak di berbagai aspek kehidupan. Situasi ini menjadi dasar bagi TNI untuk terus meningkatkan kemampuan inovatif dalam membangun institusi.

“Prajurit harus memiliki kemampuan dasar, mahir dalam bela diri taktis, serta mampu mengoperasikan dan memelihara Alutsista berteknologi tinggi. Dengan demikian, transformasi TNI menjadi kekuatan pertahanan Indonesia yang mampu berperan di kancah regional maupun internasional akan menjadi suatu keniscayaan,” lanjut Mayjen TNI Jimmy Ramos Manalu.

Kas Kogabwilhan I juga mengingatkan bahwa sikap dan tindakan yang kurang bijak dapat merusak jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional. Oleh karena itu, memaksimalkan kemampuan dan memanfaatkan peluang adalah hal yang sangat penting.

“Saya ingin menyampaikan rasa hormat dan penghargaan kepada seluruh prajurit atas dedikasi dan integritasnya dalam menjalankan tugas, sehingga TNI saat ini mendapat kepercayaan di hati rakyat Indonesia,” pungkasnya.