HarianMemoKepri.com, Tanjungpinang – Maraknya Oknum bodong yang mengaku dari Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) di Kepulauan Riau khususnya di Kota Tanjungpinang membuat para pengusaha mengeluh.

Pasalnya, oknum bodong atau abal-abal tersebut sering melakukan pemerasan terhadap para pengusaha dengan mengaku bahwa ianya merupakan anggota LPK.

“Ada yang ngaku-ngaku dari LPK, dia sering mengancam bahwa akan melakukan pelaporan ke Pusat dengan mencari kesalahan para pengusaha dan juga sering minta-minta jatah gitu,” ujar Hermawan (41) salah satu pengusaha minimarket di Tanjungpinang, Sabtu, (30/6).

Tidak hanya Hermawan, bahkan Rustanto (38) yang memiliki usaha Air Galon ini pernah dimintai sejumlah uang dari oknum abal-abal tersebut.

“Awalnya mereka datang dan tanya-tanya air yang saya kemas untuk air galon. Dan saya tunjukkan semua dokumen resmi bahwa saya telah melakukan pengecekan air di Dinas terkait sehingga sudah dinyatakan higenis untuk dikonsumsi. Namun setelah melihat dokumen itu dia (oknum-red) malah minta uang damai atau uang bensin,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Lembaga Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga RI (LPKTN – RI) Wilayah Kepri, Tomo mengatakan bahwa anggota LPK tidak pernah melakukan perbuatan yang rendahan tersebut.

“Anggota kami tidak pernah melakukan hal itu, saya jamin. Dan jika ada yang mengaku dari LPK mohon kiranya ditanya KTAnya,  Legalitasnya, serta Nomor Anggotanya yang dikeluarkan dari LPKTN RI. Kalau memang ada mohon dilaporkan ke Satuan Tindak Internal (STI-red) kita. Biar kita proses karena menlanggar kode etiknya,” jelasnya kepada HarianMemoKepri.com.

Menurutnya, sangat mudah untuk membedakan antara Anggota LPK yang Resmi dan abal-abal.

“Gampang membedakannya mana yang resmi dan tidak. Cukup tanya dan melihat Surat TDLPK nya yang diterbitkan oleh Kementrian Perdagangan RI melalui Pemprov Kepri. Kalau tidak ada ya berarti dianya LPK gadungan atau abal-abal yang sengaja mencari keuntungan dengan mencatut nama LPK,” ucapnya. (Red)