HarianMemoKepri.com, Hukrim – Sebagai guru yang mengajar di MI (Madrasah Ibtidaiyah), mestinya pemahaman agama Rosid (45) cukup kuat. Tapi ternyata, terhadap anak tirinya, S (17) pak guru doyan juga.
Tiap minggu malah mengajak anak tirinya untuk bermain ‘genjot-genjotan’ berdua. Maka pendidik yang sangat dihormati para peserta didik itu terpaksa disebut oknum deh.
Di era gombalisasi ini, lelaki gombal memang semakin banyak. Penampilan tak sesuai dengan karakter aslinya. Kelihatannya santun, tapi kerjasama dengan setan selalu rukun. Jadi bapak tiri misalnya, banyak juga yang demen pada anak bawaan istri. Ini kan jadi manusia pemakan segala, dengan emaknya mau pada anak tiri juga kagak nolak. Orang bilang rakus banget.
Rosid yang tinggal di Karangkepoh Kelurahan Gondoriyo Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, di kampungnya termasuk tokoh masyarakat. Sebab sehari-hari dia adalah guru madrasah ibtidaiyah. Dari dulu profesi guru selalu dihormati dan disegani, sebab profesi dia adalah mencetak para generasi muda penerus bangsa.
“Yang saya tahu Pak Rosid itu guru agama, beliau terkenal alim. Ya kami kaget juga dengan info ini,” ucap Hardi (44) tetangga pelaku, Senin, (13/2018).
Diketahui, Pak Guru Rosid juga sebagai tempat untuk bertanya perihal agama oleh tetangganya di kampung. Itu penampilan luar. Tapi apa sesungguhnya karakter dia juga paralel dengan penampilan dan profesinya. Justru ngrujak sentul alias ngalor ngidul (bertentangan).
Bagaimana tidak? Pekerjaannya guru madrasah, tapi kelakuannya tak bisa untuk percontohan. Kenapa begitu? Karena Rosid ternyata diam-diam jadi “sastro pandelepan” alias petualang seksual. Di rumah sudah ada istri, tapi masih nginceng juga anak tirinya, S yang belakangan semakin nampak sekel nan cemekel.
Asal melihat S, otaknya selalu ngeres, sehingga nafsunya pun mengerucut. Setan melihat gejala ini langsung saja ngompori. Katanya, S memang gadis generasi milenial yang sekaligus juga kenyal. Pendek kata setan siap jadi timsesnya. Tak perlu dana operasional sampai miliaran, disediakan bakaran kemenyan dan rendeman kembang juga sudah cukup. Namanya juga setan.
“Saya terbujuk setan pak, jadi saya kalap dibuatnya,” ucap Rosid kepada Penyidik.
Awal bermula dari Rosid melobi S. Pagi-pagi habis subuh, kamarnya disatroni dan diajak berwisata asmara. Awalnya menolak, tapi karena diancam tak dibiayai sekolahnya di SMA, akhirnya bertekuk lutut dan berbuka paha juga.
“Awalnya dia (S-red) menolak, tapi mau juga akhirnya setelah saya ancam tidak bayar sekolahnya,” katanya.
Sejak itu hampir setiap minggu S diajak bermain Indehoy. Tapi lama-lama gadis ABG ini capek juga, sehingga mengadu pada orangtuanya. Wah, tentu saja warga kampung Karangkepoh jadi gempar. Masak iya sih, guru MI kok berbuat tidak senonoh pada anak tiri sendiri. Sejak itu pula Rosid disebut oknum guru MI.
Sesuai dengan laporan ibu kandung S, pak guru Rosid ditangkap polisi Polres Semarang. Dalam pemeriksaan oknum guru MI ini mengakui bahwa sudah lama tertarik pada anak tirinya itu. Sebagai guru MI dia menyadari bahwa hal seperti itu tak boleh dilakukan. Tapi setan selalu memprovokatori, akhirnya ya apa boleh buat. (Red/GunarsoTS)
Agustus 14, 2018 12:58 pm
Waduh,!! Oknum Guru Agama ‘Genjot’ Anak Tiri, Pas Ditanya Bilangnya Setan Yang Merasuki. Yowes ‘Digulung’ Polisi
Waduh,!! Oknum Guru Agama 'Genjot' Anak Tiri, Pas Ditanya Bilangnya Setan Yang Merasuki. Yowes 'Digulung' Polisi
Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tinggalkan Balasan