Dirinya mengaku , bukan hanya petani semangka, akan tetapi petani cabai hingga sayur juga terancam.

“Bukan hanya semangka, tapi sejumlah komoditas lain seperti cabai dan sayur-sayuran masuk dari luar Kepri. Inikan akan merugikan petani lokal,”ujar Ketua DPW Gerbang Tani, Edwin.

Harusnya, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepulauan Riau yang membidangi ini bisa bekerjasama dengan Disperindag untuk mengambil langkah-langkah, agar para petani ini tidak merugi.

“Saya rasa ini perlu disikapi secara serius oleh pemerintah. Dalam hal ini Disperindag maupun dinas Pertanian itu sendiri,” kata Edwin

Gerbang Tani sebenarnya tidak anti terhadap prodak petani luar, akan tetapi disaat musim panen berjalan dengan baik, maka tidak perlu barang-barang luar dimasukan.

“Dinas pertanian ada datanya. Kapan musim tanam hingga panen. Apakah sejumlah komoditas ini gagal panen atau tidak, kalau saat-saat tertentu tidak menjadi masalah, inikan kondisi produksi normal. Bahkan petani semangka saat ini memasuki panen raya,” jelasnya.

Gerbang Tani juga telah meminta Komisi II DPRD Kepri untuk menyikapi persoalan tersebut, sehingga saat-saat panen seperti sekarang ini petani di Kepri tidak terancam.

“Disperindag kan bisa mengumpulkan para pemain sejumlah komoditas ini. Kordinasi yang baik saya rasa bisa dilakukan untuk melakukan intervensi terhadap masuknya barang-barang luar,” tutupnya.

Gerbang Tani Kepri tidak anti terhadap masuknya sejumlah komoditas luar di Kepri, akan tetapi ada kondisi-kondisi tertentu sejumlah komoditas itu masuk, seperti gagal panen.

“Kalau lagi musim panen raya, harusnya komoditas luar itu diperketat masuk ke Kepri, agar petani kita bisa tetap berkembang,” pungkasnya

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan hewan Provinsi Kepulauan Riau yang dihubungi belum memberikan respon.